Belum Resmi Dibuka, Kedai Ramen Super Mario di Seberang Museum Nintendo Ditutup

MALEINSPIRE.id – Bagi generasi 90-an, Super Mario adalah salah satu karakter ikonik yang tak terlupakan.

Dengan kumis tebal, topi merah, serta pakaian overall biru ciri khasnya, Mario telah menjadi bagian dari masa kecil banyak orang.

Maka tak heran, jika hingga kini berbagai tempat bertema Super Mario masih menarik perhatian para penggemar, termasuk kedai ramen Mario yang baru dibuka di Uji, Prefektur Kyoto, Jepang.

Sebagaimana diberitakan NME, kedai itu menarik perhatian bukan hanya karena namanya yang mengingatkan pada karakter legendaris tersebut, tetapi juga karena lokasinya yang berseberangan langsung dengan Museum Nintendo.

“Seseorang mencoba membuka kedai ramen ‘Mario’ tepat di depan museum Nintendo di Jepang,” tulis akun X @Dexerto.

Pemilik akun X lainnya pun mengaku penasaran dengan kedai tersebut. “Apa ini? Aku sedikit penasaran,” tulis akun @D60906947 dalam unggahannya.

Sayangnya, sebelum sempat melayani pelanggan pertamanya, kedai ini dikabarkan telah ditutup.

Warganet melihat kedai tersebut sudah menurunkan papan namanya. Banyak yang menduga langkah tersebut dilakukan untuk menghindari potensi masalah hukum dengan perusahaan game itu.

Seorang pengguna X dengan akun @illusionwizard mengunggah foto terbaru lokasi kedai itu.

“Papan nama Mario Ramen sudah diturunkan. Saya kira mereka sudah ditegur,” ungkap akun tersebut.

“Siapa pun yang mencoba membuka kedai ramen ‘Mario’ di seberang Museum Nintendo di Jepang tampaknya telah menurunkan papan namanya,” tulis akun @mrjeffu.

“Apakah mereka akan melakukan rebranding dengan nama yang lebih kecil kemungkinannya untuk membuat Nintendo marah?”

Nintendo memang dikenal sebagai salah satu perusahaan yang relatif ketat dalam melindungi hak ciptanya.

Sebelumnya, mereka pernah mengambil langkah hukum terhadap perusahaan teknologi yang lebih dulu memamerkan aksesori Switch 2 di ajang CES.

Selain itu, pada tahun lalu, Nintendo dan The Pokemon Company menggugat pengembang game Palworld, Pocketpair, atas dugaan pelanggaran hak cipta.