Masih Amankah Bepergian Naik Pesawat Terbang?

MALE INSPIRE.id – Belakangan kita disuguhi kabar kurang sedap terkait dunia layanan transportasi udara.

Sejumlah kecelakaan pesawat terbang terjadi di berbagai belahan dunia pada pengujung tahun 2024 ini.

Tiga kecelakaan pesawat bahkan terjadi hanya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam pada Sabtu dan Minggu, 28-29 Desember 2024.

Baca juga: 7 Barang di Pesawat Terbang yang Boleh Dibawa Pulang

Pertama, ada pesawat dari maskapai Air Canada (AC) AC2259 milik perusahaan PAL Airlines (PB) yang terbakar saat mendarat di Bandara Halifax, Nova Scotia, Kanada pada Sabtu (28/12/2024) malam waktu setempat.

Pada Sabtu, kecelakaan pesawat juga terjadi di Bandara Oslo Torp Sandefjord, Norwegia.

Kecelakaan tersebut melibatkan KLM Royal Dutch Airlines dengan nomor penerbangan KL1204. Pesawat jenis Boeing 737-800 itu tergelincir saat melakukan pendaratan darurat di bandara.

Sementara, kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan bahkan menewaskan 179 orang pada Minggu (29/12/2024) pagi waktu setempat.

Kecelakaan yang melibatkan pesawat jenis Boeing 737-808 itu hanya menyisakan dua orang selamat.

Pada 2024, kabar soal dunia penerbangan yang sedang bermasalah sebenarnya sudah ada sejak bulan Januari.

Ketika itu, muncul berita panel pintu darurat maskapai penerbangan Alaska Airlines tiba-tiba lepas di ketinggian sekitar 16.000 kaki.

Kemudian, ada insiden salah satu ban pesawat lepas, dan pedal kemudi pesawat terkunci.

Semuanya terjadi pada produsen pesawat Boeing, khususnya pada Boeing 737 MAX 9 dan 8.

Akibat insiden beruntun, Boeing kala itu dihujani kritik dan menjadi fokus penyelidikan karena dianggap lalai memerhatikan keselamatan penumpang.

Terlebih lagi, sehabis maskapai United Airlines melaporkan ada baut yang tidak terpasang dengan baik pada penutup pintu dan bagian dari beberapa pesawat 737 MAX 9.

Ban pesawat yang lepas terjadi pada salah satu pesawat yang dioperasikan oleh United Airlines. Maskapai itu dilaporkan memiliki armada pesawat 737 MAX 9 paling banyak, sampai 79 pesawat.

Lantas, masih amankah kita bepergian naik pesawat?

Naik pesawat dinilai paling aman

Ramainya pemberitaan masalah pada pesawat terbang belakangan ini mungkin membuat sebagian orang merasa khawatir terhadap keselamatan penerbangan.

Baca juga: Alasan Tidak Ada Kursi Penumpang Nomor 13 di Pesawat Terbang

Namun, analis dan konsultan dirgantara di Amerika Serikat (AS), Richard Aboulafia, pernah menyebut pesawat merupakan alat transportasi paling aman yang pernah diciptakan.

Itu jika dibandingkan dengan jumlah kecelakaan lalu lintas di AS, di mana rata-rata setiap hari ada 737 orang meninggal dunia.

“Pesawat adalah moda transportasi teraman yang pernah diciptakan, sedangkan setiap hari di jalan raya negara ini sekitar 737 orang tewas,” kata Aboulafia, sebagaimana dilaporkan Associated Press.

Dewan Keamanan Nasional AS memperkirakan, orang Amerika memiliki peluang 1 berbanding 93 kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor.

Sementara kematian di pesawat terbang terlalu jarang untuk bisa dihitung. Padahal tahun 2023 saja, terdapat 9,6 juta penerbangan.

Sedangkan, tercatat sedikitnya 44.000 orang tewas dalam kecelakaan kendaraan di AS.

Di AS, kecelakaan mematikan terakhir yang melibatkan pesawat terjadi pada Februari 2009.

Kendati demikian, tidak banyaknya kecelakaan fatal pada penerbangan bukan sepenuhnya mencerminkan kondisi keselamatan penerbangan.

Terdapat ukuran lain yang bisa digunakan untuk melihat tingkat keselamatan penerbangan, yaitu dari seberapa sering pilot menyiarkan panggilan darurat kepada pengawas lalu lintas udara.

Data situs pelacakan populer penerbangan Flightradar24 menunjukkan panggilan darurat pilot meningkat sejak pertengahan Januari lalu, tetapi masih di bawah intensitas panggilan pada 2023.

Meski begitu, panggilan darurat juga sebenarnya bukan ukuran yang tepat karena pesawat mungkin tidak sedang dalam bahaya.

Terkadang, pesawat yang mengalami masalah tidak pernah memperingatkan pengawas.

Baca juga: Kenapa Mode Pesawat Wajib Diaktifkan saat Terbang?

Sebuah panel ahli yang menyelidiki serangkaian kecelakaan pesawat di AS pada November 2023 pernah melaporkan, ada banyak faktor penyebab kecelakaan penerbangan.

Hal itu termasuk kekurangan tenaga pengendali lalu lintas udara, teknologi pelacakan pesawat yang sudah ketinggalan zaman, serta masalah lain yang menimbulkan ancaman semakin besar terhadap keselamatan di udara.

Laporan panel ahli tersebut dipaparkan dalam 52 halaman.

Mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) John Goglia menyebut, sekecil apa pun masalah yang dialami pesawat (seperti kaca retak atau pesawat nyaris tabrakan di landasan), sudah berisiko tinggi pada keselamatan penumpang dan akan ditindaklanjuti.

“Setiap insiden akan kami tangani dengan serius. Keselamatan penumpang dan semua kru harus menjadi prioritas,” ujar Goglia, sebagaimana dikutip VOA News.