MALEINSPIRE.id — Perusahaan cat dan pelapis global Jotun semakin menegaskan posisinya sebagai pemimpin dalam inovasi maritim berkelanjutan melalui kolaborasi dengan BW LPG, operator kapal LPG terbesar di dunia.
Kolaborasi ini menandai langkah strategis dalam penerapan teknologi Hull Performance Solutions (HPS) 2.0, yang akan diimplementasikan pada 38 kapal dari tahun 2025 hingga 2028.
Kerja sama ini melanjutkan kemitraan sukses sejak 2020, ketika BW LPG pertama kali menggunakan sistem HPS pada 17 kapalnya.
Baca juga: Jotun Perkenalkan Global Colour Collection 2024 “CANVAS”
Hasilnya terbukti signifikan: peningkatan efisiensi bahan bakar, pengurangan emisi karbon, dan berkurangnya kebutuhan pembersihan lambung kapal secara tidak terencana.
Jotun x BW LPG HPS 2.0: inovasi untuk efisiensi dan keberlanjutan
HPS 2.0 merupakan pengembangan dari sistem pertama yang diluncurkan pada 2011.
Teknologi ini menggabungkan lapisan antifouling canggih, pemantauan performa real-time, dan dukungan teknis berbasis data.
Tujuannya sederhana namun penting —mengurangi biofouling (penempelan organisme laut pada lambung kapal), menekan hambatan air, meningkatkan efisiensi bahan bakar, serta menurunkan emisi gas rumah kaca.
Menurut Jessica Doyle, Global Sales Director Shipping di Jotun, kemitraan dengan BW LPG mencerminkan kepercayaan jangka panjang antara kedua perusahaan.
“Hubungan kami dengan BW LPG telah berlangsung puluhan tahun. Melalui kesepakatan HPS baru ini, kami memperkuat komitmen terhadap solusi Clean Shipping dan keberlanjutan industri maritim,” ujarnya.
Salah satu contoh nyata keberhasilan HPS adalah kapal BW Aries, yang mencatat hanya 0,04 persen penurunan kecepatan selama lebih dari empat tahun operasional —jauh di bawah batas jaminan 1,5 persen.
Hasil ini dikonfirmasi lewat pemantauan sesuai standar ISO 19030-2 dan inspeksi bawah air rutin oleh tim Jotun.
Strategi BW LPG menuju armada ramah lingkungan

Bagi BW LPG, kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi besar menuju operasi net-zero pada 2050.
Perusahaan telah mengonversi 15 kapal menjadi dual-fuel engine dan sedang mengembangkan teknologi berbahan bakar amonia.
Di sisi lain, optimalisasi kinerja lambung kapal menjadi langkah cepat dan efektif untuk mencapai efisiensi energi tanpa menunggu transisi penuh ke bahan bakar baru.
Ricardo Ackermann, Head of Procurement BW LPG, menjelaskan bahwa keputusan memilih Jotun didasarkan pada evaluasi menyeluruh dari berbagai pemasok.
“Kami menilai aspek ESG, efisiensi bahan bakar, dan rekam jejak performa. Produk Jotun memberikan hasil terbaik —terutama karena minimnya kebutuhan pembersihan lambung dan hasil performa yang stabil,” katanya.
Analisis data dan manajemen kinerja kapal dengan HullKeeper
Sebagai bagian dari perjanjian baru ini, BW LPG juga akan memanfaatkan HullKeeper, platform digital Jotun untuk pemantauan kondisi lambung kapal.
Salah satu fitur unggulannya, Alerts, menggunakan algoritma risiko fouling untuk menganalisis data performa dan memberi rekomendasi inspeksi yang lebih akurat.
Menurut Elaine Tam, General Sales Manager Marine & Protective Jotun Malaysia & Singapura, solusi ini menawarkan pendekatan holistik bagi efisiensi armada.
“Kami menghadirkan kombinasi teknologi antifouling, dukungan teknis, serta pemantauan berbasis data untuk membantu BW LPG menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi karbon secara signifikan,” katanya.
Baca juga: Jotun Persembahkan Majestic Sense dan Tren Warna 2023
Langkah nyata menuju industri maritim yang lebih bersih
Dengan kemitraan ini, BW LPG memperkuat posisinya sebagai pionir dalam pengurangan karbon di industri pelayaran global, sementara Jotun semakin kokoh sebagai “Home of Hull Performance”.
Pendekatan kolaboratif keduanya membuktikan bahwa keberlanjutan dan efisiensi energi bukan sekadar jargon — tetapi hasil nyata dari inovasi dan komitmen jangka panjang.