Program Learning for Life Kemenparekraf dan Diageo Indonesia, Targetkan 1000 Peserta di Tahun 2026

Learning for Life

MALEINSPIRE.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Diageo Indonesia meluncurkan program Learning for Life (L4L).

Ini adalah sebuah inisiatif pelatihan yang bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat di sektor pariwisata sekaligus menanamkan pemahaman tentang konsumsi yang bertanggung jawab.

Program Learning for Life diharapkan menjadi tonggak baru dalam upaya membangun pariwisata yang inklusif, berkelanjutan, dan beretika di Indonesia.

Baca juga: Menparekraf Dorong Pelaku Ekonomi Kreatif Kembangkan Potensi Ekraf di Palembang

Kerja sama ini berawal dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenparekraf dan Diageo pada April 2025.

Kedua pihak sepakat untuk berkolaborasi dalam memperkuat sumber daya manusia (SDM) pariwisata melalui pelatihan kewirausahaan, pengelolaan usaha mikro, serta peningkatan kesadaran sosial.

Program Learning for Life resmi dimulai pada Oktober 2025 di dua lokasi percontohan, yaitu Desa Budeng, Jembrana dan Desa Pacung, Buleleng, Bali.

Kedua desa ini dikenal sebagai destinasi wisata berbasis komunitas dengan potensi budaya dan alam yang besar, namun masih menghadapi tantangan dalam pengembangan SDM dan pengelolaan usaha pariwisata lokal.

Learning for Life, fokus pada pengembangan SDM dan kewirausahaan

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi juga investasi jangka panjang dalam penguatan kapasitas masyarakat.

“Melalui Learning for Life, kami ingin memastikan masyarakat memiliki keterampilan dan wawasan yang relevan untuk mengembangkan usaha di sektor pariwisata.”

“Kolaborasi seperti ini penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya konsumsi bertanggung jawab dan menciptakan ekosistem wisata yang berkelanjutan,” ujar Martini.

Baca juga: Kolaborasi Diageo dan Institut Pariwisata Trisakti Demi Kemajuan SDM Pariwisata Indonesia

Program ini menargetkan 1.000 peserta hingga tahun 2026, yang mencakup pelaku usaha kecil, tenaga kerja pariwisata, hingga masyarakat umum di sekitar destinasi wisata.

Peserta akan mendapatkan pelatihan dalam literasi kewirausahaan, pengelolaan keuangan, kepemimpinan, komunikasi, hingga pelatihan pelayanan wisata berbasis etika dan keberlanjutan.

Komitmen Diageo untuk pembangunan inklusif

Learning for Life

Direktur Diageo Indonesia, Dendy Borman, menjelaskan bahwa Learning for Life merupakan bagian dari komitmen global perusahaan dalam mendukung pembangunan ekonomi inklusif.

“Program ini mencerminkan visi kami untuk memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan tanggung jawab sosial,” kata Dendy.

Diageo, perusahaan minuman global asal Inggris yang menaungi merek seperti Johnnie Walker dan Guinness, telah menjalankan Learning for Life di lebih dari 50 negara.

Di Amerika Latin dan Afrika, program ini berhasil meningkatkan taraf hidup ribuan peserta dengan memberikan pelatihan kerja di sektor perhotelan dan layanan pelanggan.

Baca juga: Hasil Survei Vero, Sertifikasi Halal Jadi Daya Tarik Wisatawan Muslim

Mendorong pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab

Kolaborasi Kemenparekraf dan Diageo Indonesia ini sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism).

Data World Travel and Tourism Council (WTTC) mencatat bahwa sektor pariwisata menyumbang sekitar 5,2 persen terhadap PDB Indonesia dan menyerap lebih dari 12 juta tenaga kerja.

Dengan pelatihan berbasis tanggung jawab sosial dan kewirausahaan, program Learning for Life diharapkan dapat menciptakan generasi baru pelaku pariwisata yang tidak hanya terampil secara ekonomi, tetapi juga peduli terhadap budaya dan lingkungan.

“Inisiatif ini menjadi contoh kemitraan yang ideal antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Martini.