MALEINSPIRE.id – Di tengah kesibukan sehari-hari, banyak ayah mungkin merasa sulit menemukan waktu untuk benar-benar terhubung dengan anak.
Namun, ada satu momen sederhana yang bisa menjadi kunci mempererat hubungan: pillow talk, atau obrolan ringan menjelang tidur.
Momen ini bukan sekadar rutinitas pengantar tidur, tetapi kesempatan berharga bagi ayah untuk membangun ikatan emosional yang hangat dengan anak.
Saat suasana kamar tenang dan nyaman, anak cenderung lebih terbuka menceritakan hal-hal yang mungkin tidak mereka bagi di siang hari.
Hal itu mulai dari pengalaman di sekolah, teman, hingga perasaan yang belum sempat mereka pahami sepenuhnya.
Manfaat melakukan pillow talk dengan anak
1. Menguatkan ikatan batin ayah dan anak
Ketika seorang ayah meluangkan waktu untuk mendengarkan anak sebelum tidur, pesan yang tersampaikan sangat kuat: “Aku ada untukmu.” Anak akan merasa dihargai dan dicintai tanpa syarat.
Menurut psikolog keluarga, keterlibatan emosional ayah di masa kecil terbukti meningkatkan rasa percaya diri dan kestabilan emosional anak di kemudian hari.
Momen sederhana seperti pillow talk bisa menjadi pondasi hubungan yang sehat antara ayah dan anak.
2. Menumbuhkan rasa aman dan percaya
Bagi anak, ayah sering kali digambarkan sebagai sosok pelindung. Melalui obrolan santai sebelum tidur, ayah dapat memperkuat rasa aman tersebut.
Anak belajar bahwa rumah bukan hanya tempat beristirahat, tetapi juga ruang aman untuk berbagi cerita dan emosi tanpa takut dihakimi.
Saat anak tidur dalam perasaan tenang dan dicintai, kualitas tidurnya meningkat — dan itu berdampak positif pada perkembangan mental dan fisiknya.
3. Mengajarkan kejujuran dan empati
Pillow talk juga menjadi sarana bagi ayah untuk menanamkan nilai kejujuran dan empati.
Dalam suasana yang santai, anak akan lebih mudah bercerita jujur tentang kesalahan atau kekhawatiran yang mereka alami.
Di sisi lain, ayah memiliki kesempatan untuk merespons dengan bijak, tanpa menghakimi, sekaligus memberi teladan bagaimana menghadapi masalah dengan tenang dan penuh kasih.
4. Melatih keterampilan komunikasi
Melalui percakapan rutin sebelum tidur, anak belajar mendengarkan, menyusun kata, serta mengekspresikan perasaan dengan cara yang sehat.
Ayah yang aktif berdialog tidak hanya membantu anak mengasah kemampuan komunikasi, tetapi juga mengajarkan pentingnya saling menghargai dalam percakapan.
Anak yang tumbuh dengan pola komunikasi terbuka biasanya lebih mudah beradaptasi secara sosial dan memiliki empati yang kuat.
Kesimpulan
Pillow talk bukan hanya tentang berbicara sebelum tidur, tetapi tentang membangun kehadiran yang bermakna.
Bagi para ayah, 10 menit di penghujung hari bisa menjadi waktu paling berharga untuk memperkuat hubungan dengan anak —sebuah investasi emosional yang efeknya bertahan seumur hidup.
Lewat percakapan sederhana di tepi ranjang, ayah tidak hanya menenangkan anak untuk tidur, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang hangat, percaya diri, dan penuh kasih.