MALEINSPIRE.id – Media sosial X tengah ramai membicarakan kuliner seblak yang kini sedang populer di Thailand.
Tren ini berawal dari seorang influencer asal Negeri Gajah Putih, Chanisara atau yang akrab disapa Oon.
Dalam video TikTok pribadinya, ia tampak sangat antusias menikmati seblak, bahkan berulang kali menyebut kata “Aroi” yang berarti enak.
Aksinya pun mengundang banyak warganet untuk ikut mencoba, baik dengan memasak seblak dari resep di media sosial maupun menjajal versi instannya.
Asal-usul Seblak
Seblak merupakan makanan khas Jawa Barat berbahan dasar kerupuk basah yang dimasak dengan bumbu pedas gurih.
Ciri khasnya terletak pada penggunaan kencur sebagai penyedap utama, yang membuat rasanya terasa menyengat.
Seiring berkembangnya waktu, seblak tak lagi hanya berbahan kerupuk. Berbagai tambahan seperti telur, mi, sayuran, daging, hingga seafood kini melengkapi sajian ini.
Tingkat kepedasan pun bisa disesuaikan dengan selera masing-masing penikmatnya.
Kata seblak sendiri diyakini berasal dari bahasa Sunda “segak” atau “nyegak” yang berarti menyengat, merujuk pada rasa khas dari kencur.
Sejarah seblak di Indonesia
Sejarawan kuliner Fadly Rahman menjelaskan bahwa tidak ada bukti tertulis mengenai asal-usul seblak.
Ada yang menyebut makanan ini lahir di Bandung, ada pula yang mengatakan dari Cianjur. Namun, yang pasti seblak mulai dikenal luas di Jawa Barat sejak era 1990-an, lalu semakin populer pada 2000-an hingga sekarang.
Menurut Fadly, seblak tidak ditemukan dalam buku resep masakan Sunda klasik.
Hal ini menunjukkan bahwa seblak merupakan hasil kreativitas generasi muda Jawa Barat kala itu, terutama karena daerah tersebut dikenal sebagai sentra produksi tapioka.
Dari bahan dasar aci inilah lahir berbagai jajanan khas lain seperti cireng, cilok, cimol, hingga cilor.
Kini, seblak bukan hanya jadi ikon kuliner Jawa Barat, tetapi juga berhasil menembus selera internasional, termasuk di Thailand.