
MALE INSPIRE.id – Satu studi terbaru menemukan bahwa gravitasi Mars telah menyebabkan Bumi menjadi semakin dekat ke Matahari.
Pengaruh gravitasi Mars terhadap Bumi ini dipublikasikan lewat jurnal Nature Communication pada awal tahun 2024.
Salah satu peneliti dan ahli geofisika dari University of Syndey Australia, Dietmar Muller mengatakan, Mars memiliki pengaruh seperti butterfly effect pada Bumi, di mana perubahan kecil bisa memberikan dampak besar yang tidak terduga.
Baca juga: Gambaran Nasib Planet Bumi Miliaran Tahun Mendatang
Artinya, meski Planet Merah itu terlalu jauh untuk memberikan dampak gravitasi yang besar, ada beberapa perubahan kecil yang sebetulnya terjadi di Bumi.
“Ada begitu banyak pengaruh yang memperkuat perubahan yang tidak kentara sekalipun,” ungkap Muller, dikutip laman Smithsonian Magazine.
Lantas, apa dampak dari fenomena ini?
Efek tersembunyi pada siklus laut dalam
Gravitasi Mars memberikan efek tersembunyi pada siklus laut dalam di Bumi.
Menurut analisis dari catatan geologis berusia lebih dari 65 juta tahun, interaksi gravitasi antara kedua planet mengakibatkan arus laut dalam telah berulang kali berganti fase setiap 2,4 juta tahun.
Dari waktu ke waktu, arus laut berubah menjadi kuat dan lemah. Peristiwa ini dikenal dengan istilah siklus besar astronomi.
Selama periode arus yang lebih kuat atau sering disebut “pusaran air raksasa”, air akan mengalir hingga ke dasar laut dan mengikis area di sana hingga menyebabkan sebagian besar dinding sedimen tampak seperti tumpukan salju.
Baca juga: 7 Fakta Menarik Galaksi Andromeda, ‘Tetangga Dekat’ Galaksi Bima Sakti
“Kami terkejut menemukan siklus 2,4 juta tahun ini dalam data sedimen laut kita,” kata penulis utama studi dan ahli geosains University of Sydney, Adriana Dutkiewicz.
“Hanya ada satu cara untuk menjelaskannya, yaitu siklus ini berkaitan dengan interaksi Mars dan Bumi yang mengorbit Matahari.”
Saat kedua planet memetakan jalur orbitnya, medan gravitasi Mars dan Bumi berinteraksi dalam suatu proses yang disebut resonansi. Pertukaran kosmik ini mengubah seberapa melingkar orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Iklim menjadi lebih hangat
Resonansi tersebut menyebabkan gravitasi Mars menarik Bumi sedikit lebih dekat ke Matahari. Jarak Matahari yang dekat dengan Bumi menyebabkan tingkat radiasi meningkat dan membuat iklim lebih hangat dari sebelumnya.
Seiring waktu, Bumi akan kembali ke posisi semula, tetapi dampak gravitasi Mars yang tidak begitu kentara ini bisa memengaruhi pola iklim Bumi dalam jangka panjang.
Baca juga: Inilah Tempat Paling Dingin di Tata Surya
Seperti dari hasil pemetaan akumulasi sedimen laut selama jutaan tahun, berdasarkan catatan geologis itu, arus laut dalam yang kuat terjadi selama iklim menghangat akibat pengaruh gravitasi Mars.
Dilansir laman Science Alert, saat memetakan retakan sedimen dalam laut dari waktu ke waktu, para peneliti menemukan patahan tersebut terjadi sekitar 56 juta tahun lalu, ketika suhu Bumi meningkat hingga 8 derajat Celsius.
Peristiwa itu dikaitkan dengan sejumlah penyebab, termasuk gangguan pada orbit Bumi dan komet yang melintas. Artinya, kemungkinan itu berhubungan dengan Mars.
Namun para peneliti mengeklaim, iklim yang menghangat ini tidak berkaitan dengan pemanasan global akibat emisi gas rumah kaca.