Influencer Berperan Penting Terhadap Perilaku Konsumen, Menurut Studi Terbaru

MALE INSPIRE.id – Konsultan komunikasi Vero, bersama grup riset pasar dan analisis data global YouGov merilis hasil studi terbaru yang menunjukkan peran influencer digital terhadap perilaku konsumen dan keputusan pembelian di Indonesia.

Vero dan YouGov melakukan survei yang melibatkan lebih dari 2.000 responden dari berbagai latar belakang demografis.

Ditemukan, sebanyak 94 persen responden yang mewakili populasi online di Indonesia merasa terpengaruh dengan konten yang dibagikan oleh influencer.

Baca juga: ZAP Beauty Index 2024 & MEN/O/LOGY Index Ungkap Kebiasaan Baru Wanita dan Pria Indonesia

Konsumen akan mengecek konten dari influencer lebih dulu, sebelum mereka memutuskan untuk membeli sesuatu.

Hasil studi juga menunjukkan bahwa sebanyak lebih dari 50 persen responden mengaku terikat dengan influencer untuk mempelajari hal-hal baru atau memperoleh informasi.

Lalu, sebagian responden lain ingin mendapatkan inspirasi, merasa terhubung, atau sekadar mencari hiburan dari konten influencer.

“Semua kalangan terpengaruh oleh influencer,” tutur General Manager YouGov, Edward Hutasoit dalam presentasi hasil studi “The Impact of Influencers on Indonesian Consumers” di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Brightspot Market Maknai “RENEW” 2022

“Pengguna media sosial ingin mendapatkan tips dari ahli, jadi mereka juga melihat influencer sebagai ahli di sini. Mereka juga mau belajar dari orang lain.”

Tidak hanya itu, cara konsumen dalam mengambil keputusan pembelian juga sudah berbeda.

Saat ini, konsumen lebih senang memilah informasi dari influencer.

Guru besar perilaku konsumen di Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc menjelaskan, konsumen akan mengalami dua fase saat mengambil keputusan.

Proses pertama yaitu pengenalan kebutuhan, sementara proses selanjutnya disebut pencarian informasi.

“Konsumen memastikan dia mendapatkan informasi. Di era media sosial, informasi bukan hanya monopoli satu pihak,” kata Ujang dalam kesempatan yang sama.

Baca juga: Rayakan 10 Juta Anggota Samsung Members, Samsung Luncurkan 2 Program Eksklusif

“Sekarang content creator providing information. Kemudian, konsumen mencari informasi untuk evaluasi alternatif.”

Pergeseran perilaku konsumen dilandasi oleh keberadaan influencer secara tidak langsung, sehingga perusahaan perlu memanfaatkan hal itu.

Salah satu influencer yang hadir dalam acara presentasi tersebut, Agung Karmalogy mengungkapkan betapa pentingnya perusahaan untuk mengadakan campaign dengan influencer.

“Bagi perusahaan, campaign dengan influencer itu bukan pilihan, tapi keharusan karena media sosial dikendalikan influencer,” terang pria itu.

Sebelum produk berupa barang atau jasa dari sebuah perusahaan diberi ulasan oleh seorang influencer, perusahaan harus lebih dulu menggandeng influencer.

Tujuannya, agar perusahaan tidak memperoleh ulasan produk yang negatif dari influencer, yang mana hal itu dapat menggiring opini konsumen.

“Agar tidak terjadi opini yang tidak sesuai dengan track yang diinginkan, kita perlu men-drive opini lebih dulu melalui influencer,” ucap Agung.

Be the first to comment

Leave a Reply